Kamis, 28 Juni 2012

Hasil Euro 2012: Jerman vs Italia 1-2



Tim Panzer Tak Mau Berkaca pada Hasil Masa Lalu


  Pergelaran Piala Eropa 2012 kali ini seakan menjadi panggung pertunjukan bagi tim nasional Jerman. Mengantongi empat kemenangan dari empat laga menjadikan mereka menjadi satu-satunya tim yang mengemas hasil 100 persen. Namun, raihan sempurna itu tidak akan berarti jika mereka gagal mencapai partai puncak. Sebelum menatap lebih jauh, Die Mannscharft  harus melewati hadangan Italia terlebih dahulu dalam pertandingan semifinal di Stadion Nasional, Polandia pada Kamis (28/6) waktu setempat atau Jumat (29/6) dini hari WIB.

Wartawan SP Alex Madji melaporkan dari Warsawa, Polandia, Rabu (27/6),  menghadapi Gli Azzurri tentu bukan perkara mudah bagi Philipp Lahm dan kawan-kawan. Pasalnya, Italia telah membuktikan diri bahwa mereka patut dikedepankan sebagai salah satu tim favorit untuk meraih juara dengan mengalahkan Inggris melalui drama adu penalti pada babak perempat final.   Bukan hanya dari segi hasil, tetapi juga dari sisi penampilan, Italia mampu tampil impresif dengan mampu mendominasi permainan selama 120 menit. Selain masalah teknis,

Jerman juga dihadapkan dengan faktor sejarah yang kurang memihak, ketika mereka berhadapan dengan juara dunia empat kali itu. Tercatat, dari lima laga terakhir, Jerman belum pernah mampu mengalahkan sang lawan. Italia justru berhasil menyapu bersih tiga laga, sedangkan sisanya berakhir imbang.   Kekalahan paling menyakitkan bagi Jerman terjadi pada Piala Dunia 2006. Bertindak sebagai tuan rumah, Jerman berhasil melaju hingga semifinal dan bertemu dengan Italia. Tragisnya, mereka harus menelan pil pahit ketika dikalahkan Italia dengan skor 2-0 pada babak perpanjangan waktu. Mimpi mereka untuk tampil di partai puncak pupus ketika itu. Kini, bertemu di babak yang sama dalam ajang berbeda, Der Panzer pun bertekad menghapus rekor buruk tersebut.  

“Masa lalu tidak berarti bagi kami. Dalam sepakbola, tidak ada balas dendam. Itu tidak mungkin dilakukan. Salah satu contohnya, Anda tidak dapat mengulang apa yang terjadi pada 2006. Enam tahun lalu, beberapa pemain kami berada di sana, tapi saat ini situasinya sudah berbeda,” ujar pelatih Jerman, Joachim Loew mengenai sejarah pertemuan timnya dengan Italia.

Pernyataan sang pelatih tentu tidak berlebihan. Pasalnya, meskipun terkadang bisa menjadi sebuah sugesti, sejarah dalam sepakbola memang bisa berbalik. Lihatlah bagaimana Spanyol akhirnya meraih kemenangan perdana di turnamen besar, yakni Piala Eropa dan Piala Dunia atas Prancis ketika kedua tim bentrok di laga perempat final. Sebelumnya, tim “Matador” tercatat tidak pernah menang sejak Piala Eropa 1984.  

Hal itulah yang memberikan motivasi kepada gelandang Jerman Mesut Oezil dalam menatap partai semifinal nanti. “Kami percaya diri dapat mengalahkan tim mana pun, meskipun  pertandingan nanti akan ketat. Kami kuat dalam menyerang dan bertahan. Kami percaya kepada diri kami sendiri dan ingin memenangi gelar tahun ini,” kata pemain Real Madrid itu.  

Akan tetapi, kepercayaan diri yang berlebihan justru dapat menjadi blunder bagi Jerman. Jika mereka merasa berada di atas angin dan tampil terlalu terbuka, Italia pun siap menghukum mereka seperti apa yang terjadi pada Piala Dunia enam tahun silam itu. Ya, pasukan “Biru Langit” memang dikenal sebagai tim yang mengandalkan ketenangan dalam bermain. Mereka selalu tampil sabar dengan mencoba untuk mengontrol pertandingan selama mungkin.   Laga perempat final menghadapi The Three Lions setidaknya dapat menjadi contoh.

Meskipun mampu menguasai bola, Italia enggan melakukan serangan sporadis ke pertahanan Inggris. Mereka lebih memilih untuk mengatur tempo pertandingan dengan sesekali melakukan tusukan dari sisi sayap atau melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Pada babak tambahan waktu, baru mereka tampil lebih menyerang. Pada laga nanti, skenario serupa juga tampaknya akan diterapkan oleh juara Eropa 1968 ini.  

“Kami memiliki pemain yang berkembang dari pertandingan ke pertandingan dan memiliki keinginan untuk mengukur diri saat melawan tim besar. Faktor paling penting yang bisa diambil dari partai melawan Inggris adalah bagaimana kami bisa bermain dengan cara yang benar,” ucap pelatih Italia,  Cesare Prandelli.  

Namun, Italia dihadapkan pada masalah kebugaran fisik pemainnya menjelang laga semifinal nanti. Mantan pelatih Fiorentina itu hanya memiliki waktu tiga hari untuk memulihkan fisik para pemain. Mereka mempunyai waktu dua hari lebih sedikit dibanding Jerman. “Kami harus menyiapkan fisik yang prima karena akan melawan tim besar seperti Jerman. Tapi, jika kami bermain dengan baik, kami memiliki kesempatan (untuk menang, Red),” kata Prandelli.  

Selain masalah fisik, Italia juga terkendala dengan cedera para pemain intinya. Gelandang Daniele De Rossi dan bek Ignazio Abate masih bergelut dengan cedera, meski tetap berkesempatan dimainkan. Sementara, Christian Maggio yang berposisi sama dengan Abate, tidak dapat tampil karena terkena hukuman akumulasi kartu.  

Sebelumnya, Giorgio Chiellini juga mengalami cedera, meskipun telah terlihat berlatih bersama tim pada awal pekan ini. Prandelli pun harus memutar otak dalam meramu formasi yang akan dipakai nanti, apakah mempertahankan pola 4-2-3-1 atau kembali memainkan formasi 3-5-2, seperti yang pernah diterapkan ketika melawan Spanyol pada laga perdana di fase grup

1-2 menjadi skor akhir Jerman vs Italia dalam pertandingan semifinal Piala Eropa 2012. Hasil pertandingan Euro 2012 tersebut sudah cukup untuk mengantar Italia ke partai puncak dan menantang Spanyol yang sehari sebelumnya telah memastikan satu tempat di final.
Menit kelima, Jerman nyaris memimpin lebih dulu. Dari tendangan pojok, Mats Hummels meneruskannya ke gawang Italia. Beruntung ada Andrea Pirlo yang berada di posisi tepat untuk mengahalu bola sebelum melewati garis gawang.
Enam menit kemudian, miskomunikasi antara Gianluigi Buffon dan Andrea Barzagli hampir berbuah petaka bagi Italia. Untungnya, bola berakhir di sisi kiri gawang Buffon.
Italia unggul lebih dulu di menit 20. Berawal dari aksi brilian Antonio Cassano dari sisi kiri, ia melepaskan umpan silang yang langsung disambut kepala Mario Balotelli dan menjebol gawang Manuel Neuer. 0-1 untuk Italia.

Jerman bereaksi. Umpan silang Jerome Boateng ditanduk oleh Mario Gomez. Namun sundulannya masih tidak tepat sasaran. Kemudian di menit 27, giliran sepakan Mesut Ozil yang dengan mudah ditangkap Buffon.
Menit 35, Buffon kembali melakukan penyelamatan luar biasa. Kali ini tendangan spektakuler Sami Khedira mampu ditepis oleh Buffon.

Semenit kemudian, Italia justru mampu menggandakan skor. Umpan jauh Riccardo Montolivo menemui Balotelli yang lolos dari jebakan off-side. Dengan tenang, striker bengal tersebut mencetak gol keduanya di laga ini. Skor 0-2 menjadi penutup babak pertama.

Di awal babak kedua, Jerman melakukan perubahan dengan memasukkan Marco Reus. Hasilnya terlihat ketika di menit 48 Reus membuat Buffon harus melakukan penyelamatan lagi.
Menit 60, Balotelli bisa saja mencetak hat-trick andai tendangannya tak melebar di sebelah kanan gawang Neuer.
Dua menit kemudian, Buffon kembali melakukan penyelamatan kelas dunia. Tendangan bebas Reus ia tepis sambil terbang. Gawang Italia masih selamat berkat kecekatannya.
Claudio Marchisio sebenarnya berpeluang menambah gol Italia. Dua peluang ia dapat di menit 67 dan 75. Namun karena penyelesaian yang buruk, Italia masih tetap unggul dua gol.
Italia mengandalkan serangan balik di 10 menit terakhir. Antonio Di Natale gagal melesakkan bola di menit 82, padahal ia sudah berhadapan satu lawan satu dengan Neuer. Semenit kemudian, gol Federico Balzaretti dianulir wasit karena ia telah terjebak off-side.
Jerman mampu menipiskan skor di menit 92 melalui penalti Mesut Ozil. Wasit Stephane Lannoy memberikan penalti setelah Balzaretti melakukan handsball di kotak penalti.


Data Pertandingan:
Jerman 1-2 Italia (Ozil 92’-pen / Balotelli 20’, 36’)
Jerman
Italia
No.
Player
YC
RC
No.
Player
YC
RC
1. Manuel Neuer

1. Gianluigi Buffon

20. Jerome Boateng (71′)

19. Leonardo Bonucci 60′
5. Mats Hummels 94′
15. Andrea Barzagli

14. Holger Badstuber

3. Giorgio Chiellini

16. Philipp Lahm

6. Federico Balzaretti

6. Sami Khedira

21. Andrea Pirlo

7. Bastian Schweinsteiger

16. Daniele De Rossi 84′
18. Toni Kroos

18. Riccardo Montolivo (64′)

8. Mesut Ozil

8. Claudio Marchisio

10. Lukas Podolski (46′)

10. Antonio Cassano (58′)

23. Mario Gomez (46′)

9. Mario Balotelli (70′) 37’

Substitutes
Substitutes
12. Tim Wiese

12. Salvatore Sirigu

22. Ron-Robert Zieler

14. Morgan De Sanctis

4.. Benedikt Howedes

4. Angelo Ogbonna

3. Marcel Schmelzer

7. Ignazio Abate

17. Per Mertesacker

5. Thiago Motta (64′) 89′
2. Ilkay Gundogan

13. Emanuele Giaccherini

15. Lars Bender

23. Antonio Nocerino

19. Mario Gotze

22. Alessandro Diamanti (58′)

13. Thomas Muller (71′)

20. Sebastian Giovinco

9. Andre Schurrle

17. Fabio Borini

21. Marco Reus (46′)

11. Antonio Di Natale (70′)

11. Miroslav Klose (46′)






Pelatih
Pelatih
Joachim Loew Cesare Prandelli
Man of the Match: Andrea Pirlo
Statistik Pertandingan:
Jerman
Statistics
Italia
15 (8) Shots (on Goal) 10 (5)
13 Fouls 19
14 Corner Kicks 0
0 Offsides 2
54% Ball Possession 46%
1 Yellow Cards 4
0 Red Cards 0
3 Saves 6

Rabu, 27 Juni 2012

Wanita DiInggris Punya Payudara Terbesar di Antara Negara Eropa




Sama seperti halnya ukuran Mr.P yang berbeda di berbagai negara, ukuran payudara pun ternyata tidak sama antara negara satu dengan lainnya. Menurut sebuah studi yang dilakukan Triumph, perusahaan bra ternama, wanita di Eropa yang rata-rata memiliki ukuran payudara terkecil adalah di Swedia dan Swiss. Lalu, payudara besar rata-rata menjadi milik wanita Inggris.
Studi ini dilakukan hanya terbatas untuk wanita di negara Eropa. Untuk menentukan besar kecilnya payudara, yang dipakai patokan adalah ukuran cup bra yang banyak dipakai di negara tersebut.  Seperti dikutip Tempo dari The Sun,  kebanyakan wanita di Inggris membeli dan memakai bra berukuran D yang tergolong cukup besar.  Ada 57 persen wanita yang memakainya.  Sementara itu, persentase wanita yang memakai bra cup A yang terbanyak, dipegang oleh Swiss dan Swedia.
Wanita Denmark menempati urutan kedua sebagai pemilik rata-rata payudara terbesar. Mereka yang memakai bra cup D sebanyak 50 persen. Disusul urutan ketiga adalah Belanda dengan persentase pemakai bra cup D 36 persen.
Banyaknya wanita berpayudara besar di Eropa, selain karena faktor alami, juga diduga lebih banyak yang melakukan implantasi. Mereka menanamkan silikon agar payudara tampak besar. Masih ada anggapan yang beredar di wanita Eropa bahwa punya payudara besar adalah salah satu jalan menarik simpati pria. Padahal, sebuah studi di Inggris mengatakan, banyak pria Eropa yang justru menyenangi wanita dengan payudara alami.
Berikut ini urutan 10 besar negara Eropa yang wanitanya memakai cup besar:
  1. Inggris:  57% cup D, 18% cup C, 19% cup B, 6% cup A
  2. Denmark:  50% cup D, 19% cup C, 24% cup B, 7% cup A
  3. Belanda:  36% cup D, 27% cup C, 29% cup B, 8% cup A
  4. Belgia : 28% cup D, 28% cup C, 35% cup B, 9% cup A
  5. Prancis:  26% cup D, 29% cup C, 38% cup B, 7% cup A
  6. Swedia: 24% cup D, 30% cup C, 33% cup B, 14% cup A
  7. Yunani: 23% cup D, 28% cup C, 40% cup B, 9% cup A
  8. Swiss: 19% cup D, 24% cup C, 43% cup B, 14% cup A
  9. Austria: 11% cup D, 27% cup C, 51% cup B, 10% cup A
  10. Italia: 10% cup D, 21% cup C, 68% cup B, 1% cup A

Hasil Euro 2012 Portugal vs Spanyol 2-4

Large_semi-final-a

2-4 menjadi skor akhir Portugal vs Spanyol dalam pertandingan semifinal Piala Eropa 2012. Hasil pertandingan Euro 2012 tersebut sudah cukup untuk mengantar Spanyol ke partai puncak dan berpeluang untuk mempertahankan gelar juara mereka.

FOTO:Getty ImagesLaurence Griffiths
Donetsk - Setelah melewati 90 menit waktu normal dan dua kali extra time, akhirnya Spanyol mampu melaju ke final Piala Eropa 2012 usai menundukkan Portugal lewat adu penalti dengan skor 4-2.

Dalam laga yang dihelat di Donbass Arena, Kamis (28/6/2012) dinihari WIB, baik Spanyol dan Portugal bermain tanpa gol di babak pertama dan kedua plus 2x15 menit perpanjangan waktu.

Akhirnya laga harus diselesaikan lewat adu penalti. Di babak tos-tosan, dua penendang Portugal gagal menunaikan tugas sementara hanya Xabi Alonso yang gagal dari kubu Spanyol.

Sepakan Cesc Fabregas akhirnya mengirimkan Spanyol ke final kedua beruntun, setelah empat tahun lalu mereka jadi juara. Di final, La Furia Roja akan menghadapi pemenang laga Jerman kontra Italia.

Jalannya pertandingan

Portugal ambil inisiatif serangan di menit-menit awal dan mereka mendapat sepak pojok di menit ke-2. Eksekusi Miguel Veloso nyaris menjebol gawang andai Iker Casillas tak menepis bola.

Spanyol baru bisa mendapat peluang pertamanya di menit ke-9. Diawali pergerakan Andres Iniesta, bola berhasil mencapai kaki Alvaro Negredo yang kemudian menyodorkan ke Alvaro Arbeloa. Bola lantas disepak namun masih melayang tipis di atas gawang Rui Patricio.

Portugal berhasil membuat Spanyol kesulitan mengembangkan permainannya dan lebih banyak memainkan bola-bola panjang, yang bukan ciri khas Spanyol.

Satu peluang lagi didapat Spanyol di menit 29 ketika Iniesta yang mendapatkan bola di sisi kanan pertahanan Portugal melepaskan sepakan melengkung ke tiang jauh, tapi sayang masih tak menemui sasaran.

Ronaldo! Kapten Portugal di menit 31 nyaris menjebol gawang Spanyol. Mendapat bola di depan kotak penalti, sepakan kerasnya masih menyamping di sisi kiri gawang.

Tak ada lagi peluang hingga berakhirnya babak pertama dan skor 0-0 pun mengirim kedua tim memasuki ruang ganti.

Babak kedua dimulai kedua tim masih belum bisa membuat peluang berbahaya di depan gawang gawang.

Peluang pertama on target hadir di menit 67 ketika Xavi Hernandez yang menggiring bola hingga mendekati kotak penalti melepaskan sepakan keras tapi masih tepat di pelukan Rui Patricio.

Portugal mendapat tendangan bebas di jarak sekitar 40 meter dari gawang Spanyol di menit 70. Ronaldo menyepak keras-keras bola namun masih melayang di atas mistar Casillas.

Di menit 89 Portugal mendapat peluang emas lewat sebuah counter attack. Ronaldo mendapat bola terakhir dari rekannya. Berada cukup bebas di sisi kanan, sepakan Ronaldo melambung jauh dari gawang.

Kembali tak ada gol yang tercipta di babak kedua ini hingga laga harus berlanjut ke extra time. 2x15 menit.

Iniesta! Di menit 103 gelandang lincah itu punya peluang emas di depan gawang. Mendapat umpan dari Alba, Iniesta langsung menyepak bola dan ditepis oleh Patricio.

Spanyol mendapat peluang mencetak gol dua menit setelahnya dari situasi bola mati. Free kick Sergio Ramos dan bola disepaknya keras tapi masih melayang tipis di atas mistar.

Di 15 menit kedua perpanjangan waktu pun tak ada gol yang tercipta meskipun Spanyol mampu menguasai jalannya laga. Alhasil laga harus ditentukan melalui adu penalti.

Lalu adu penalti pun dimulai. Xabi Alonso yang maju sebagai eksekutor pertama gagal setelah sepakannya ditepis Patricio. Nasib serupa dialami Joao Moutinho yang tembakannya digagalkan Casillas.

Selanjutnya tiga penendang Spanyol sukses dan dua penendang Portugal pun begitu. Sampai akhirnya Bruno Alves sebagai penendang keempat gagal menunaikan tugas setelah bola menghantam tiang.

Fabregas sebagai penendang kelima dengan tenang mengeksekusi bola ke gawang Patricio meskipun si kulit bundar sempat menghantam tiang bagian dalam sebelumnya. Spanyol menang 4-2 dan ke final!

Eksekutor Spanyol
Alonso - Gagal
Iniesta - Sukses
Pique - Sukses
Ramos - Sukses
Fabregas - Sukses

Eksekutor Portugal
Moutinho - Gagal
Pepe - Sukses
Nani - Sukses
Bruno Alves - Gagal

Susunan pemain

Portugal: Rui Patricio, Pereira, Pepe, Bruno Alves, Coentrao, Veloso (Custodio 105'), Meireles (Varela 113'), Moutinho, Nani, Cristiano Ronaldo, Almeida (Oliveira 80')

Spanyol: Casillas, Arbeloa, Ramos, Piqué, Jordi Alba, Busquets, Xabi Alonso, Xavi (Pedro 86'), Iniesta, Silva (Navas 60'), Negredo (Fabregas 53')Spanyol di pertandingan ini tak leluasa memainkan taktik tiki-taka khas mereka lantaran para pemain Portugal begitu disiplin dan mengejar setiap  pergerakan pemain Spanyol.
La Furia Roja kembali mendapat kesempatan apik di menit 28. Umpan David Silva menemui Iniesta di dalam kotak penalti. Meski dihadang dua pemain, gelandang Barcelona itu masih mampu melepaskan sepakan melengkung yang tipis berakhir diatas mistar gawang Rui Patricio.
Dua menit berselang, giliran Cristiano Ronaldo yang mendapat peluang. Umpan dari Joao Moutinho diakhiri dengan tendangan kaki kiri sang kapten yang masih menyamping dari gawang Casillas. Babak pertama berakhir imbang tanpa gol.
Strategi memasang Alvaro Negredo yang tak berjalan memaksa pelatih Vicente del Bosque memasukkan Cesc Fabregas di babak kedua. Sejak itu, Spanyol bermain tanpa striker murni.

Namun justru Portugal yang memperoleh peluang berbahaya di menit 58. Kerjasama Ronaldo dan Hugo Almeida diakhiri dengan tendangan dari nama terakhir yang masih menyamping dari gawang Casillas.
Spanyol menggebrak di menit 68. Tendangan keras Xavi Hernandez dari luar kotak penalti tepat di pelukan Rui Patricio. Semenit kemudian, Portugal membalas namun eksekusi Almeida masih melebar.
Ronaldo mendapat dua kali kesempatan menjebol gawang Casillas lewat tendangan bebas spesialisasinya di menit 73 dan 84. Namun keduanya tetap tak mampu merubah keadaan.
Portugal harusnya bisa unggul di menit 90. Lewat sebuah serangan balik, Ronaldo yang tak terkawal mendapat sodoran bola dari Raul Meireles. Sayang eksekusinya sangat buruk karena bola masih melayang diatas mistar gawang Casillas.
Di babak perpanjangan waktu, Spanyol lebih banyak mendominasi peluang yang tercipta. Iniesta nyaris mencetak gol di menit 103 kala menerima umpan silang Jordi Alba. Beruntung kiper Portugal sigap mengantisipasi datangnya bola.
Dua menit kemudian, tendangan bebas Sergio Ramos juga masih berakhir tipis diatas mistar gawang Portugal yang membuat extra time pertama tetap berakhir imbang tanpa gol.
Di 15 menit kedua, Spanyol juga menciptakan beberapa peluang berbahaya. Namun karena ketidak tenangan para pemain mereka, laga harus diakhiri dengan adu tendangan penalti.

Di babak adu penalti, Spanyol akhirnya keluar sebagai pemenang setelah sepakan Joao Moutinho dan Bruno Alves gagal bersarang di gawang Iker Casillas. Spanyol pun akhirnya melaju ke partai puncak setelah tendangan terakhir Cesc Fabregas meluncur mulus ke gawang Rui Patricio.


Data Pertandingan:
Portugal 0-0 Spanyol
Adu penalti:
Portugal 2: Moutinho (X), Pepe (O), Nani (O), Bruno Alves (X)
Spanyol 4: Alonso (X), Iniesta (O), Pique (O), Ramos (O), Fabregas (O)
Portugal
Spanyol
No.
Player
YC
RC
No.
Player
YC
RC
12. Rui Patricio

1. Iker Casillas

21. Joao Pereira 64’
17. Alvaro Arbeloa 83’
3. Pepe 61’
15. Sergio Ramos 40’
2. Bruno Alves 86’
3. Gerard Pique

5. Fabio Coentrao 45’
18. Jordi Alba

4. Miguel Veloso (106’) 93’
16. Sergio Busquets 60’
16. Raul Meireles (113’)

14. Xabi Alonso 113’
8. Joao Moutinho

8. Xavi Hernandez (87’)

17. Nani

6. Andres Iniesta

7. Cristiano Ronaldo

21. David Silva (62’)

9. Hugo Almeida (81’)

11. Alvaro Negredo (54’)


Substitutes
Substitutes
1. Eduardo

12. Victor Valdes

22. Beto

23. Pepe Reina

13. Ricardo Costa

2. Raul Albiol

14. Rolando

5. Juanfran

6. Custodio Castro (106’)

4. Javi Martinez

15. Ruben Micael

10. Cesc Fabregas (54’)

19. Miguel Lopes

20. Santi Cazorla

20. Hugo Viana

22. Jesus Navas (62’)

10. Ricardo Quaresma

13. Juan Mata

18. Silvestre Varela (113’)

7. Pedro Rodriguez (87’)

23. Helder Postiga

9. Fernando Torres

11. Nelson Oliveira (81’)

19. Fernando Llorente


Pelatih
Pelatih
Paulo Bento Vicente del Bosque
Statistik Pertandingan:
Portugal
Statistics
Spanyol
10 (2) Shots (on Goal) 11 (5)
31 Fouls 21
6 Corner Kicks 7
2 Offsides 3
45% Ball Possession 55%
5 Yellow Cards 4
0 Red Cards 0
3 Saves 0

Minggu, 24 Juni 2012

Hasil Euro 2012 Inggris vs Italia 2-4

Italia Singkirkan Inggris Lewat Adu Penalti

FOTO:AFP/Damien Meyer
Kiev - Italia akhirnya melaju ke babak semifinal. Setelah tampil relatif dominan sepanjang laga, Italia membuat Inggris angkat koper melalui babak adu penalti. Italia menang 4-2 melalui babak tos-tosan tersebut.

Gli Azzurri memiliki banyak peluang sepanjang 120 menit. Italia melepaskan 36 tembakan sepanjang laga dan 20 di antaranya tepat sasaran. Sementara Inggris hanya sembilan dan empat yang tepat sasaran. Italia pun tercatat memenangi penguasaan bola hingga 68%.

Di babak adu penalti, dua penendang Inggris, Ashley Young dan Ashley Cole, gagal. Sementara dari kubu Italia, hanya Riccardo Montolivo yang gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Italia pun lolos ke semifinal untuk menghadapi Jerman setelah tendangan Alessandro Diamanti masuk.

Jalannya Pertandingan

Pada pertandingan yang berlangsung di Kiev Olympic Stadium, Senin (25/6/2012) dinihari WIB, Italia punya beberapa peluang bagus di babak pertama. Salah satunya adalah ketika tendangan Daniele De Rossi di menit ketiga membentur riang gawang.

Itu baru awal. Semenit berselang giliran Inggris yang mendapatkan peluang melalui Glen Johnson. Sial bagi Johnson, tendangannya di muka gawang Italia masih bisa dihalau oleh Gianluigi Buffon.

Selanjutnya, Italia mendominasi dan memenangi persentase penguasaan bola. Setelah sempat diselingi oleh peluang Wayne Rooney, yang sundulannya melambung di atas gawang Buffon, Gli Azzurri membuat pertahanan Inggris was-was.

Pada menit ke-25, Balotelli dapat umpan terukur dari Andrea Pirlo dan lolos dari perangkap offside. Tapi sepakannya masih terhadang John Terry, tepat di ujung kotak penalti Inggris.

Enam menit berselang, Balotelli kembali lepas dari offside. Tinggal berhadapan dengan Joe Hart tendangannya masih bisa dihadang sang kiper.

Tiga menit menjelang turun minum, Balotelli kembali mendapatkan peluang. Namun, tendangan keras Balotelli dari luar kotak penalti melayang tak jauh dari gawang Inggris.

Seperti dilansir situs resmi UEFA, Italia melepaskan 12 tembakan, di mana enam di antaranya tepat sasaran. Sementara Inggris hanya empat dan satu di antaranya tepat sasaran.

Dominasi Italia masih berlanjut di babak kedua. Skuat arahan Cesare Prandelli ini terus membuat peluang, namun peluang-peluang mereka gagal lantaran blok pertahanan Inggris, penyelamatan Hart, dan tendangan yang tak tepat sasaran.

Pada menit ke-47, De Rossi membuang peluang emas membawa Italia unggul. Dari jarak dekat sontekannya masih luput dari sasaran. Lima menit setelahnya, Italia punya tiga peluang beruntun. Tapi semua tak ada yang berujung gol, temasuk sepakan jarak dekat Balotelli.

Pada menit 60, Balotelli mengendalikan bola dengan dadanya dan melakukan tendangan akrobatik. Bola sepakannya masih melayang tinggi.

Sampai menit 70-an Italia terus menekan pertahanan Inggris. Tembakan dari luar kotak penalti yang dilakukan Azzurri masih tak membuat gawang Inggris bobol juga.

Inggris mendapatkan peluang bagus jelang babak kedua tuntas. Umpan silang Ashley Cole dari kiri disambut dengan pantulan oleh Andy Carroll. Bola kemudian disambut Rooney dengan tendangan salto. Tetapi, tendangannya melambung.

Babak kedua berakhir dengan skor 0-0. Laga pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Dalam dua kali babak perpanjangan waktu, Italia masih terus menekan pertahanan Inggris. Kendati demikian, peluang yang mereka hasilkan juga bernasib sama seperti sebelum-sebelumnya: menemui kegagalan.

Tepat pada menit ke-115, pendukung Italia bersorak ketika umpan Alessandro Diamanti disambar oleh Antonio Nocerino yang berada di muka gawang Inggris. Sundulan Nocerino masuk ke dalam gawang Inggris. Gol! Namun, gol tersebut dianulir lantaran Nocerino sudah berada dalam posisi offside.

Skor masih 0-0 dan laga pun dilanjutkan ke babak adu penalti.

Babak Adu Penalti

Dari dua penendang pertama Italia, hanya Mario Balotelli yang sukses menjalankan tugasnya. Sementara tendangan Riccardo Montolivo melenceng dari sasaran. Sebaliknya, Steven Gerrard dan Wayne Rooney sukses menjalankan tugas dengan baik.

Namun, setelah Montolivo, dua algojo Italia berikutnya, Andrea Pirlo dan Antonio Nocerino, berhasil memasukkan bola ke jala Hart. Sebaliknya, Ashley Young dan Ashley Cole gagal. Tendangan Young membentur mistar gawang dan tendangan Cole ditangkap oleh Buffon.

Ketika tendangan Diamanti masuk, meledaklah kegembiraan Italia. Mereka melaju ke babak empat besar untuk selanjutnya berhadapan dengan Jerman.

Italia:
1. Mario Balotelli: masuk
2. Riccardo Montolivo: gagal--melebar
3. Andrea Pirlo: masuk
4. Antonio Nocerino: masuk
5. Alessandro Diamanti: masuk

Inggris:
1. Steven Gerrard: masuk
2. Wayne Rooney: masuk
3. Ashley Young: gagal--kena mistar
4. Ashley Cole: gagal--ditangkap Buffon

Susunan Pemain

Inggris: Hart, Johnson, Terry, Lescott, Cole, Milner (Walcott 61), Gerrard, Parker, Young, Rooney, Welbeck (Carroll 61).

Italia: Buffon, Abate (Maggio 90), Barzagli, Bonucci, Balzaretti, Pirlo, Marchisio, Montolivo, De Rossi (Nocerino 80), Balotelli, Cassano (Diamanti 78).

Lewat drama adu penalti, Italia akhirnya mampu mengalahkan Inggris dengan skor 3-4 di babak perempat final Euro 2012 di Kiev. Hasil 0-0 hingga 120 menit memaksa kedua klub beradu keberuntungan lewat adu tendangan 12 pas kali ini.
Pertandingan berjalan dengan tempo cepat di menit-menit awal. Italia hampir unggul di menit ketiga andai sepakan volley Daniele De Rossi tak menerpa tiang gawang Joe Hart. Dua menit kemudian, Inggris ganti membalas lewat Glen Johnson, namun Gianluigi Buffon mampu menunjukkan refleksnya sebagai salah satu kiper terbaik dunia.
Menit 13, Inggris mendapat peluang lagi. Kali ini crossing Johnson dari sisi kanan diteruskan oleh kepala Wayne Rooney. Namun bola masih melambung.
Italia memperoleh peluang emas di menit 25. Mario Balotelli yang lolos dari jebakan off-side gagal memaksimalkan peluangnya setelah dengan cermat John Terry memotong bola tendangannya.
Empat menit kemudian, gawang Hart kembali terancam oleh sepakan Riccardo Montolivo. Bola hanya menyamping dari gawang kiper Manchester City tersebut.
Menit 31, Balotelli kembali membuang peluang yang ia dapat. Mendapat bola dari Montolivo, ia lolos dari kawalan pemain-pemain Inggris. Sayang tendangannya bisa diamankan Hart. Tak berapa lama setelahnya, kerjasama duo Manchester United, Rooney dan Danny Welbeck, masih belum menemui sasaran.
Sampai menit ini, Inggris benar-benar tertekan oleh serangan Italia. Sama sekali tak tampak bahwa mereka adalah penganut sepakbola menyerang yang mengandalkan kecepatan para pemainnya.
Selanjutnya, sepakan Antonio Cassano di menit 38 masih bisa ditepis Hart. Tiga menit berselang, Balotelli kembali gagal membawa Italia unggul setelah sepakannya di muka gawang Hart hanya melambung. Babak pertama berakhir imbang tanpa gol.
Tiga menit babak kedua berjalan, De Rossi yang lolos dari perangkap off-side mendapati sepakan kaki kirinya masih menyamping.
Menit 51, Italia harusnya bisa unggul dari tiga peluang beruntun yang mereka dapat. Diawali sepakan jarak jauh De Rossi yang bisa ditepis Hart, Balotelli yang mencoba menendang bola rebound juga bisa digagalkan oleh Hart. Terakhir, bola rebound kembali gagal dimaksimalkan Montolivo setelah tendangannya melambung.
Balotelli kembali mengancam gawang Hart di menit 60. Kali ini aksi briliannya yang diakhiri dengan tendangan salto hanya menghasilkan tendangan gawang bagi Inggris.
Menit 81, giliran Alessandro Diamanti yang menebar ancaman pada gawang Hart. Pemain Bologna itu melepaskan sepakan kaki kiri yang masih bisa ditangkap Hart. Skor 0-0 masih menghiasi 90 menit pertandingan dan berlanjut ke extra time.
Tiang gawang sepertinya “akrab” dengan Italia kali ini. Jika sebelumnya sepakan De Rossi yang membentur tiang, kini giliran Diamanti yang mengalaminya di menit 101.
Italia mampu mencetak gol di menit 115 lewat sundulan Antonio Nocerino. Sayangnya, ia sudah terjebak off-side sebelum menyundul bola hasil umpan silang Diamanti.
Di babak adu penalti, Italia akhirnya keluar sebagai pemenang setelah dua penendang Inggris, Ashley Young dan Ashley Cole, gagal menjebol gawang Gigi Buffon. Skor 2-4 menjadi akhir dari pertandingan yang cukup seru ini.
Data Pertandingan:
Inggris 0-0 Italia
Adu penalti: Inggris 2-4 Italia

Sabtu, 23 Juni 2012

Hasil Euro 2012 : Spanyol vs Perancis 2-0

Hasil Euro 2012: Spanyol ditantang Portugal

Spanyol memastikan diri lolos ke babak semifinal Piala Eropa 2012 setelah menang 2-0 melawan Prancis di perempatfinal, Minggu (24/6) dinihari, di Donbass Arena, Donetsk. Spanyol akan berhadapan dengan Portugal di semifinal Euro 2012.
Xabi Alonso tampil gemilang dengan memborong dua gol pada pertandingan yang dipimpin oleh wasit N Rizzoli itu. Gol pertama lagir pada menit ke-19, sedangkan gol kedua dibuat di saat injury time (90+1) melalui titik putih.
Spanyol menguasai jalannya pertandingan sejak kick off. Namun kokohnya pertahanan Prancis membuat Spanyol kesulitan menembus jala lawan. Bahkan untuk melepas tembakan ke arah gawang, Xabi Alonso dkk terasa sulit.
Tim Matador baru berhasil merobek gawang Prancis pada menit ke-19 melalui aksi Xabi Alonso setelah mendapatkan assist dari Jordi Alba. Tertinggal 1-0, Prancis mulai keluar dari sarangnya. Cabaye nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-32. Sayang tendangan kerasnya masih bisa ditepis kiper Spanyol Iker Casillas. Skor 1-0 bertahan sampai istirahat babak pertama.
Di babak kedua, Prancis yang tertinggal masih kesulitan melakukan penyerangan. Bek Spanyol Basquet mampu membaca gaya bermain Ribery dan Benzema sehingga umpan-umpan pendek pemain Prancis bisa dipotongnya. Prancis kesulitan menguasai ball possession.
Usaha Prancis hampir membuahkan hasil pada menit ke-60. Tandukan Debuchy memanfaatkan umpan silang Ribery masih melambung tipis di atas mistar gawang Casillas. Kedudukan tak berubah.
Spanyol menambah keunggulan menjadi 2-0 pada saat injury time melalui tandangan penalti. Hadiah penalti diberikan wasit karena Pedro dijatuhkan Reveillere di kotak terlarang. Xabi Alonso yang menjadi eksekutor mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Dia mengarahkan bola ke arah kanan gawang, tetapi kiper Lloris malah bergerak ke kiri.
Sampai pertandingan berakhir skor 2-0 untuk Spanyol tak berubah. Tim Matador memastikan diri lolos ke semifinal Piala Eropa 2012 dan bertemu dengan Portugal.
  
Dua Gol Alonso Antar Spanyol ke Semifinal
Bermain di Donbass Arena, Minggu (24/6/2012) dinihari WIB, Spanyol tampil tanpa penyerang murni. Namun mereka sukses membuka keunggulan lebih dulu lewat Alonso di menit ke-19.

Jelang akhir laga, Spanyol menggandakan keunggulannya. Alonso kembali mencetak gol dan kali ini lewat eksekusi penalti.

Kemenangan ini mengantar La Furia Roja melangkah ke babak semifinal. Di babak empat besar nanti, Spanyol akan menghadapi Portugal yang sebelumnya menyingkirkan Republik Ceko.

Jalannya Pertandingan
Spanyol lebih dulu mengambil inisiatif serangan. Di menit kelima, Alonso melepaskan umpan pada Fabregas yang ada di kotak penalti. Fabregas terjatuh di kotak penalti setelah terjadi kontak dengan Clichy tapi wasit mengatakan bukan pelanggaran.

Alonso mencoba melakukan tembakan dari jarak jauh. Namun bola masih mampu ditangkap oleh Lloris.

Spanyol kembali membangun serangan. Namun bola umpan Arbeloa dari sisi kanan mampu ditangkap oleh Lloris.

Gol! Serangan Spanyol akhirnya membuahkan hasil di menit ke-19. Bergerak dari sisi kiri, Jordi Alba kemudian melepaskan umpan ke dalam kotak penalti. Alonso yang tak terkawal tanpa kesulitan menyundul bola untuk membawa Spanyol unggul 1-0.

Prancis mendapat peluang di menit ke-25 lewat sebuah tendangan bebas setelah Benzema dilanggar oleh Alonso. Tapi eksekusi Benzema masih melayang si atas mistar gawang Casillas.

Spanyol menekan lewat serangan balik. Fabregas mengirim bola pada Iniesta yang kemudian melakukan tembakan. Namun bola masih mampu diblok pemain belakang Prancis dan hanya menghasilkan sepak pojok.

Peluang Prancis lewat tendangan bebas kembali gagal. Eksekusi Cabaye ke arah pojok kanan gawang masih mampu ditepis oleh Casillas.

Iniesta melakukan kerja sama satu-dua dengan Fabregas. Tapi tendangan Iniesta mampu diblok oleh Koscielny dan menghasilkan sepak pojok. Dari tendangan penjuru ini, sundulan Pique masih melambung di atas mistar gawang Prancis.

Spanyol dapat peluang di penghujung babak pertama. Kali ini lewat tendangan bebas Xavi. Namun bola masih jatuh tepat di pelukan Lloris.

Memasuki babak kedua, Prancis menyerang lebih dulu dari sisi kanan. Debuchy yang menggiring bola mendapat kawalan ketat dari Jordi Alba. Tapi serangan ini patah setelah Debuchy melanggar Jordi Alba.

Alonso kembali melakukan percobaan dari luar kotak penalti. Sial baginya, tembakannya masih melayang jauh dari sasaran.

Debuchy! Sundulannya menyambut umpan Ribery yang bergerak dari sisi kiri melayang tipis di atas mistar gawang Casillas.

Spanyol balik menyerang. Tapi umpan terobosan dari Iniesta ke Fabregas yang lolos dari jebakan offside mampu dipotong oleh Lloris.

Serangan kembali datang dari Spanyol. Pedro yang bergerak dari sisi kiri kemudian melepaskan umpan. Namun umpannya berhasil dipotong oleh Koscielny sebelum bola sampai ke kaki Torres.

Prancis menyerang dari sisi kiri. Ribery berhasil membawa bola masuk ke dalam kotak penalti kemudian melepaskan umpan dari sudut sempit. Tapi bola berhasil dihalau oleh Casillas.

Torres mendapat bola terobosan dari Jordi Alba kemudian melepaskan tembakan yang mampu dihalau oleh Lloris. Tapi hakim garis sudah mengangkat bendera karena Torres sudah terjebak offside.

Spanyol menggandakan keunggulan jelang laga berakhir lewat titik putih. Wasit menghadiahkan tendangan penalti setelah Pedro dijatuhkan oleh Reveillere.

Alonso maju sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya. Spanyol menutup laga dengan kemenangan 2-0.

Susunan Pemain:
Spanyol: Casillas, Arbeloa, Pique, Ramos, Alba, Busquets, Alonso, Xavi, Silva (Pedro 65'), Fabregas (Torres 66'), Iniesta (Cazorla 83')

Prancis: Lloris, Reveillere, Rami, Koscielny, Clichy, Debuchy (Menez 64'), M'Vila (Giroud 78'), Cabaye, Malouda (Nasri 64'), Ribery, Benzema

Jumat, 22 Juni 2012

Hasil EURO 2012: JERMAN VS YUNANI 4-2

Large_klose
Ambisi Jerman untuk meraih gelar masih terjaga setelah menang 4-2 atas Yunani. Walaupun mencetak empat gol, laga ini tak berjalan mudah bagi Jerman karena sang juara Euro 2004 itu memberikan perlawanan keras dan ketat.

Hanya saja, Jerman yang unggul kualitas individu pemain, mampu tampil lebih baik mulai pertengahan babak kedua dan memupuskan impian Yunani untuk kembali membuat kejutan dan mengulangi prestasi di Portugal, delapan tahun lalu. Dengan hasil ini, Jerman akan bertemu Italia atau Inggris di babak semi-final Euro 2012.

Susunan pemain Jerman dalam pertandingan perempat-final melawan Yunani di Gdansk, Polandia, Jumat (22/6) waktu sempat mengalami beberapa perubahan. Posisi Lukas Podolski, Thomas Muller dan Mario Gomez masing-masing digantikan oleh Andre Schurle, Marco Reus dan Miroslav Klose.

Sejak awal pertandingan, Jerman berusaha mengambil inisiatif penyerangan. Mereka mampu mendominasi di menit-menit awal, bahkan Schurrle sudah mencetak gol di menit keempat, tapi dianulir oleh wasit karena sudah berada dalam posisi off-side.

Yunani mulai bangkit dengan beberapa kali melakukan serangan balik. Jerman baru kembali membuka peluang melalui Ozil, namun tendangannya lemah dan mampu diantisipasi penjaga gawang Yunani.

Beberapa peluang yang dihasilkan tim besutan Joachim Low itu mampu dimentahkan kiper Sirakis maupun barisan pertahanan Yunani. Reus setidaknya mendapat dua peluang bagus untuk mencetak gol tapi belum ada yang menemui sasaran.

Setelah beberapa serangan mereka dimentahkan, Jerman akhirnya mampu memecah kebuntuan melalui kapten tim Philipp Lahm di menit ke-39. Lahm yang mendapat umpan dari Ozil, melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti ke arah pojok kiri gawang Yunani. Gol ini seperti mengulang gol yang dicetak Lahm ke gawang Kosta Rika



Di babak kedua, Yunani langsung memasukkan dua pemain baru yaitu Fotakis dan Gekas. Meskipun begitu, Jerman masih menguasai permainan dan membuat beberapa peluang. Yunani yang lebih mengandalkan bola-bola atas dan umpan lambung sempat mendapat peluang melalui Makos dan Katsouranis, tapi belum membuahkan hasil.

Namun Yunani mampu mengejutkan lawan mereka melalui gol penyama kedudukan yang disarangkan Samaras di menit ke-55 setelah mendapat assist dari Salpingidis. Tim dan pendukung Yunani bersorak kencang dan mulai meyakini bisa membuat kejutan lagi.

Sepertinya Jerman terlihat gugup dan Schurrle membuat peluang mencetak gol beberapa menit kemudian. Tapi mental juara tim Panser mulai mengemuka saat Sami Khedira membuat gol di menit ke-60 setelah mendapat assist dari Boateng.

Jerman kembali di atas angin dan kemudian Muller masuk menggantikan Schurrle. Mereka mendapat tendangan bebas setelah Ozil dilanggar Papastathopoulos. Tendangan yang dilakukan gelandang Real Madrid itu menjadi umpan matang bagi Klose yang menyundul bola ke gawang lawan. Ini adalah gol ke-64 dalam 120 laga bagi penyerang veteran itu.

Skor 3-1 bagi keunggulan Jerman di menit ke-68 dan semakin sulit bagi Yunani untuk mengejar ketertinggalan. Jerman justru menambah skor di menit ke-74, lewat Reus yang merupakan hasil kerjasama Ozil dengan Klose. Unggul jauh, Low melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Gotze dan Gomez.

Klose yang digantikan Gomez mendapat standing ovation dari para pendukung Jerman. Setelah itu beberapa peluang kembali dibuat dan mereka hampir saja menambah gol kalau saja umpan Ozil berhasil disambut Gomez.

Yunani belum mau menyerah begitu saja. Walaupun lebih banyak dipaksa bertahan, mereka masih mampu melancarkan serangan, bahkan umpan dari Fotakis berbuah tendangan penalti karena dianggap mengenai tangan Boateng.

Salpingidis melakukan eksekusi dengan tenang dan menipiskan kekalahan timnya menjadi 4-2 saat laga tersisa satu menit lagi.Tak lama kemudian pertandingan pun berakhir dan Jerman berhasil lolos ke semi-final.(api)

SUSUNAN PEMAIN:
JERMAN: Manuel Neuer, Mats Hummels, Holger Badstuber, Philipp Lahm, Jerome Boateng, Sami Khedira, Bastian Schweinsteiger, Andre Schürrle, Marco Reus, Mesut Özil, Miroslav Klose

YUNANI: Michail Sifakis, Giorgios Tzavellas, Kyriakos Papadopoulos, Vasilis Torosidis, Sokratis Papastathopoulos, Giannis Maniatis, Grigoris Makos, Georgios Samaras, Sotiris Ninis, Kostas Katsouranis, Dimitris Salpingidis

Hasil Pertandingan Euro 2012: Jerman vs Yunani 4-2


Jerman menjadi tim kedua yang lolos ke semifinal setelah menundukkan Yunani dengan skor 4-2 di babak perempat final Euro 2012, Sabtu (23/6/12) dini hari WIB. Hasil ini membawa Jerman harus menunggu pemenang laga antara Inggris vs Italia yang masih akan bermain pada esok hari.
Jerman hampir membuka skor di menit ketiga. Umpan silang Marco Reus dari sisi kanan gagal dijangkau dengan baik oleh Miroslav Klose.
Selanjutnya pertandingan masih dikuasai oleh anak asuh Joachim Loew. Sang pelatih sendiri melakukan perubahan drastis pada susunan pemain depannya di laga ini.
Peluang emas kembali didapat Jerman di menit 23. Kerjasama Reus dan Klose memudahkan Mesut Ozil untuk berhadapan dengan Michalis Sifakis. Beruntung kiper Yunani itu mampu menepis sepakan Ozil.

Gol akhirnya tercipta di menit 39 lewat cara yang indah. Kapten Philipp Lahm mengontrol bola dengan dadanya sebelum melepaskan sepakan keras dari jarak 22 yards yang tak dapat dibendung Sifakis. 1-0 untuk Jerman.
Di awal babak kedua, Jerman masih tetap memegang kendali permainan di laga ini. Kerjasama Ozil dan Holger Badstuber masih terbaca oleh Vassilis Torosidis. Kemudian, peluang Bastian Schweinsteiger juga masih bisa digagalkan Grigoris Makos.

Namun Yunani akhirnya mampu menyamakan skor di menit 55. Kejelian Dimitris Salpingidis melewati Lahm dan melepaskan umpan tarik diselesaikan dengan sempurna oleh Giorgios Samaras.
Kehilangan keunggulan tak membuat pasukan Jerman panik. Hasilnya dipetik enam menit setelah gol Samaras. Umpan silang Jerome Boateng dengan dingin diselesaikan oleh Sami Khedira untuk kembali membawa Jerman unggul 2-1.

Jerman menambah keunggulan menjadi 3-1 tak lama setelahnya, tepatnya di menit 68. Kali ini yang berperan atas gol ketiga Jerman adalah Klose setelah tandukannya menerima umpan Ozil tak mampu dicegah Sifakis.

Yunani seperti terlihat frustasi. Hal itu tercermin dari usaha Nikos Liberopoulos yang sampai melesatkan tembakan dari jarak 35 yards yang sama sekali tak membuat Manuel Neuer bekerja.
Jerman justru mampu menambah keunggulan menjadi 4-1 di menit 74. Kerjasama Klose dan Ozil masih bisa dimentahkan oleh Sifakis. Namun bola liar langsung disambar oleh Reus untuk mencatatkan gol pertamanya di Euro 2012 ini.

Skor akhirnya berubah menjadi 4-2 di akhir laga setelah Salpingidis menjebol gawang Neuer dari titik putih di menit 89. Penalti diberikan pada Yunani setelah Boateng melanggar Giorgios Fotakis di kotak terlarang.
Data Pertandingan:
Jerman 4-2 Yunani (Lahm 39’, Khedira 61’, Klose 68’, Reus 74’ / Samaras 55’, Salpingidis 89’-pen)
Jerman
Yunani
No.
Player
YC
RC
No.
Player
YC
RC
1. Manuel Neuer

13. Michalis Sifakis

20. Jerome Boateng

15. Vassilis Torosidis

5. Mats Hummels

19. Sokratis Papastathopoulos  75′
14. Holger Badstuber

5. Kyriakos Papadopoulos

16. Philipp Lahm

3. Giorgios Tzavellas (46’)

6. Sami Khedira

2. Giannis Maniatis

7. Bastian Schweinsteiger

6. Grigoris Makos (72’)

8. Mesut Ozil

21. Kostas Katsouranis

21. Marco Reus (80’)

18. Sotiris Ninis (46’)

9. Andre Schurrle (67’)

7. Giorgios Samaras 14’
11. Miroslav Klose (80’)

14. Dimitris Salpingidis


Substitutes
Substitutes
12. Tim Wiese

1. Kostas Chalkias

22. Ron-Robert Zieler

12. Alexandros Tzorvas

3. Marcel Schmelzer

4. Stelios Malezas

4. Benedikt Howedes

16. Giorgios Fotakis (46’)

17. Per Mertesacker

22. Kostas Fortounis

2. Ilkay Gundogan

23. Ioannis Fetfatzidis

15. Lars Bender

17. Theofanis Gekas (46’)

18. Toni Kroos

11. Kostas Mitroglou

13. Thomas Muller (67’)

9. Nikos Liberopoulos (72’)

19. Mario Gotze (80’)





10. Lukas Podolski





23. Mario Gomez (80’)






Pelatih
Pelatih
Joachim Loew Fernando Santos
Statistik Pertandingan:
Jerman
Statistics
Yunani
24 (14) Shots (on Goal) 9 (5)
9 Fouls 10
10 Corner Kicks 1
5 Offsides 2
71% Ball Possession 29%
0 Yellow Cards 2
0 Red Cards 0
3 Saves 8