Rabu, 15 Juni 2011

IPB Tolak Sebut Merek Susu Formula yang Mengandung Bakteri

JAKARTA – Institut Pertanian Bogor (IPB) menolak menyebutkan merek susu formula yang dalam penelitiannya di tahun 2008 terbukti mengandung bakteri Enterobacter sakazakii.

“IPB belum menerima salinan putusan dari MA sehingga belum dapat memenuhi permintaan ini,” kata Kepala Kantor Hukum dan Organisasi, Dedi Muhammad Tauhid, Mewakili Rektor IPB dalam jumpa pers bersama di Kantor Kementerian Kominfo di Jakarta, Kamis (10/2/2011).

Jumpa pers yang dimoderatori langsung Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring, itu juga dihadiri Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM), Kustantinah, dan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Dalam pernyataannya, IPB menyatakan bahwa hingga 10 Februari 2011, pihaknya belum menerima pemberitahuan putusan tersebut dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

“Jika kami telah menerima salinan putusan tersebut, tentu IPB akan melaksanakan hal-hal yang sudah diatur secara hukum, setelah melalui kajian dan pertimbangan-pertimbangan,” kata Dedi.

Selain IPB, Kementerian Kesehatan dan Badan POM menyatakan belum menerima salinan putusan kasasi MA yang memenangkan gugatan David Tobing yang meminta agar pemerintah mengumumkan nama-nama produsen susu formula itu. “Kami mendapatkan putusan MA itu dengan mengunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id karena hingga saat ini kami belum menerima salinan putusan resmi dari pengadilan,” ujar Menkes.

Menkes juga mengungkapkan bahwa penelitian ilmiah yang dilakukan IPB memiliki independensi sehingga tidak ada kewajiban melaporkan hasil penelitian ke Kementerian Kesehatan. “Jadi jika saya ditanya, dipancing dengan umpan apapun, saya tidak tahu,” kata Menkes.

Sementara, Kepala Badan POM Kustantinah mengatakan, pihaknya telah melakukan pengujian terkait hasil penelitian IPB itu dalam inspeksi rutinnya. “Penelitian–yang diterbitkan pada Februari 2008 dan pada Maret 2008–menggunakan 96 sampel susu formula dari berbagai merek. Tidak ada satupun yang mengandung Enterobacter Sakazakii,” ujar Kustantinah.

Selain itu, pengambilan sampel juga dilakukan pada tahun 2009 sebanyak 11 sampel, 2010 sebanyak 99 sampel dan pada 2011 hingga bulan Februari sebanyak 18 sampel.
“Dari seluruh sampel itu tidak ada satupun yang mengandung Enterobacter Sakazakii,” ujarnya.

[NS/Republika]

Artikel terkait:

   1. Produk Susu Cina Berbahaya yang ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)


Produk Susu Cina Berbahaya yang ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Diposting Pada 25 Sep 2008

”Mulai hari ini semua produk makanan dan minuman mengandung susu asal China ditarik dari peredaran. Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban,” ujar Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Dalam surat Kepala BPOM kepada asosiasi peritel Indonesia bernomor PO.04.01.1.4970 per 23 September 2008 disebutkan, ada 28 jenis produk makanan dan minuman mengandung susu dengan 12 merek yang harus disita.

Asosiasi peritel Indonesia diminta menindaklanjuti surat tersebut dengan menarik produk tersebut dari peredaran, melakukan penyegelan, kemudian melaporkannya ke BPOM.

Dalam surat Kepala BPOM kepada asosiasi peritel Indonesia bernomor PO.04.01.1.4970 per 23 September 2008 disebutkan, ada 28 jenis produk makanan dan minuman mengandung susu dengan 12 merek yang harus disita.

Produk yang harus ditarik dari peredaran antara lain
Jinwel Yougoo, susu fermentasi rasa jeruk.

Jinwel Yougoo aneka buah;
Jinwel Yougoo tanpa rasa;

Guozhen, susu bubuk full cream;

Meiji Indoeskrim Gold Monas rasa cokelat;

Meiji Indoeskrim Gold Monas rasa vanila;

Oreo Stick Wafer.
Oreo Coklat Sandwich Cookies,

M&M’s kembang gula cokelat susu,

Snicker’s (Biskuit-Nougat lapis cokelat),
Dove Choc kembang gula cokelat,

Dove Choc,

Natural Choice yoghurt flavoured ice bar,

Yili Bean Club matcha red bean ice bar,

Yili Bean club red bean ice bar,

Yili Prestige Chocliz, dan Yili Chestnut ice bar.
Selain itu, produk Nestle Dairy Farm UHT pure milk,

Yili High Calcium low fat milk beverage,

Yili high calcium milk beverage,
Yili pure milk 205 ml,
Yili pure milk 1 liter,
Dutch Lady Strawberry flavoured milk,
White Rabbit creamy candy,dan

Yili Choice dairy frozen yoghurt bar (kembang gula).
Ketua Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Thomas Darmawan menegaskan, jumlah makanan dan minuman yang mengandung susu dari China relatif kecil. Menurut dia, sebagian besar produk makanan dan minuman berasal dari dalam negeri. ”Masyarakat nggak perlu panik dengan adanya penarikan produk makanan dan minuman asal China,”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar