Sabtu, 22 Oktober 2011

Cara Berhenti Rokok

Bebulan sudah aku coba berhenti merokok, selalu "tersiksa" atau lebih tepatnya "self pity ambil peran lebih banyak."

Pertama kutandai pengawal-pengawal Pangeran Rocky (personifikasi Rokok). Kopi, makan pedas dan lezat, liqeur. Sehabis konsumsi barang-barang tersebut, tak lama timbul dorongan kuat untuk merokok.

Juga kondisi "salah tingkah" seperti menunggu atau sedang tak buat apapun. Datanglah ajakan Prince Rocky. "Salting" ini paling sulit dihindari dan kuberi peringkat satu dalam perannya membujuk aku agar merokok lagi.

Lalu kulihat wawancara dokter ini di Bmberg tv, dia pemenang Pulitzer untuk bukunya, "The Emperor of All Maladies A biography of Cancer."

Rose (Bmberg tv): "Ada pesan khusus untuk Pemirsa?"

Sid: "Ya. Orang-orang tanya padaku adakah LIMA cara sederhana agar terhindar dari Kanker? Kujawab: Ada.
Nomor satu, BERHENTI MEROKOK.
Nomor dua: BERHENTI MEROKOK.
Nomor tiga: BERHENTI MEROKOK.
Nomor empat: BERHENTI MEROKOK.
Nomor lima: BERHENTI MEROKOK."

Disini wawancara senada dengan Stroumboulopoulos: **********youtube.com/watch?v=Z2_8sqN4qis

Abad 20 yl dinamakan abad nuklirkah? Abad Elektronik? Abad Kekerasan? Allan M. Brandt, historian AS namakannya“the cigarette century”. (Part 4 buku). Jadi menghisap rokok ada masanya dan ada timbul tenggelamnya macam tahun 60-an semua orang ingin naik scooter dan tahun 90-an orang naik "bebek."

Baguslah menghisap rokok ditaruh perspektif begini. Bisa saja beberapa tahun kemudian menghisap rokok kelihatan "unik" macam aku sekarang lihat orang makan sirih. Atau memotong ternak dengan pisau pada masa tertentu dianggap tindakan heroik macam si jagal sedang berlaga dengan buruan dihutan, di masa lain dilihat sebagai tindakan berlebihan bahkan tak-higienik.

Dibukunya, **********megaupload.com/?d=NWGFYT2X Sid uraikan expedisi para dokter mengarungi rimba pembusukan, amputasi, kematian dan autopsi untuk akhirnya menemukan Sang Kaisar. Sang Mahadiraja dari Semua Penderitaan.

"Salah tingkah" datang lagi dan pasti datang lagi. Tapi sekarang kupunya kata-kata Sid yang mengutip Sir Arthur Conan Doyle via Sherlock Holmes: "OF BLACK CHOLOR, WITHOUT BOYLING" menggambarkan cairan yang melimpah dari abses pasien..

"Salah tingkah begini masih lebih baik daripada dengan baring disuatu ranjang dalam bilik berbau ubat dan cecairan "Of Blacke Cholor Without Boyling" meleleh lewat suatu drain pipe..."

Terimakasih dokter Siddhartha Mukherjee! Anda layak mendapat Pulitzer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar