Minggu, 25 Desember 2011

Yahudi Radikal Ancaman Bagi Perdamaian Palestina-Israel




 
YERUSALEM
 PM Israel, Benjamin Netanyahu, berikrar kembali untuk melindungi properti milik warga Israel dan Palestina dari serangan Yahudi radikal, karena tindakan pemerintah merobohkan rumah mereka tidak diterima oleh publik.
Pemerintah tidak akan mengizinkan serangan dilakukan terhadap tentara, polisi, penduduk Arab, Yahudi dan masjid, kata Netanyahu kepada tentara dalam upacara pembakaran lilin tanda dimulainya sambutan delapan hari  Hannukah atau Pesta Cahaya di Tepi Barat. Ia mengatakan hal ini di markas militer Ephraim di utara Tepi Barat.
Minggu lalu, 50 ekstremis Yahudi memecahkan dan merusakan harta benda masyarakat dan menyerang pejabat senior Pemerintah Israel.
Bahkan, seorang dari mereka membuka pintu jip yang membawa Panglima Tentara Brigade Wilayah Efraim, yang dilaporkan cedera akibat terkena batu di kepalanya.
Kejadian tersebut merusak demokrasi Israel yang berbasis patuh kepada hukum dan menjunjung tinggi reputasi militer, kata pejabat yang mengutip ucapan Netanyahu.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak juga berbicara dalam acara sama, berpendapat 99 persen pendatang Yahudi taat pada hukum dan mereka harus lindungi dari kelompok itu serta penduduk Palestina yang berada di bawah kekuasaan mereka.
Barak juga berkata kepada wartawan, ia menganggap invasi di markas militer Ephraim sebagai kekerasan, justru ia tanggung jawab untuk menghentikan serangan seperti itu.
Senin lalu, sekelompok penyerang Yahudi menulis grafiti anti Islam dan pesan pro pendatang Yahudi di sebuah masjid Tepi Barat.
Kelompok ekstremis yang sama dituduh bertanggung jawab dalam serangan itu, yang ketujuh dalam seminggu.
Kemarin (21/12), Kabinet Palestina mengutuk sikap pemerintah Israel yang hanya diam mengenai serangan tersebut dan mendesak masyarakat internasional supaya mendesak negara Yahudi itu mengakhiri kekerasan selanjutnya.
Yahudi ultra nasionalis melawan rencana pemerintah Israel untuk merobohkan rumah pemukiman Yahudi yang tidak resmi. Mereka melawan pemerintah Israel dengan cara merusak dan menyerang properti penduduk Palestina, menerobos markas tentara, rumah dan kantor pemimpin pemerintah.
Perbuatan mereka di Tepi Barat itu adalah kejadian ketiga yang melibatkan sebuah masjid sejak Rabu(14/12) minggu lalu yang terjadi ketika tentara Israel merobohkan pemukiman milik Yahudi di Mitzpe Yitzhar.
Minggu lalu, Netanyahu memerintahkan tindakan lebih tegas terhadap perusuh Yahudi setelah kekerasan meningkat di Israel disebabkan pendatang ekstrimis Yahudi, khususnya terhadap markas militer, di Ephraim.(cyber Sabili/AFP/BH/Inas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar