Jumat, 08 Juli 2011

Penyakit Toxoplasmosis (TORCH)

TORCH?
Penyakit TORCH merupakan kelompok infeksi beberapa jenis virus yaitu parasit Toxoplasma gondii, virus Rubella, CMV (Cytomegalo Virus), virus Herpes Simplex (HSV1 – HSV2) dan kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, Vassinia, Polio dan Coxsackie-B).

Penyakit TORCH ini dikenal karena menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang siapa saja, mulai anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Bagi ibu yang terinfeksi saat hamil dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan pada bayinya, yaitu cacat fisik dan mental yang beraneka ragam.
Infeksi TORCH juga dapat menyerang semua jaringan organ tubuh, termasuk sistem saraf pusat dan perifeir yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, sistem kadiovaskuler serta metabolisma tubuh.

Toxoplasma Gondii
Penyakit Toxoplasmosis disebabkan oleh bakteri Toxoplasma gondii. Parasit ini biasa hidup di dalam usus hewan peliharaan rumah seperti anjing dan kucing, sehingga penularan dari hewan ke manusia mudah terjadi. Hewan lain adalah tikus, burung merpati, ayam, kerbau, sapi atau kambing.
Daging hewan tersebut dikonsumsi manusia dan dapat berubah menjadi kista-kisata yang masuk dalam peredaran darah dan jaringan otot/daging. Bila penyakit ini menjangkiti wanita hamil, maka janin juga akan terinfeksi.
Gejala yang mungkin timbul adalah anemia, kejang-kejang, pembengkakan kelenjar air liur, muntah, bisul-bisul, radang paru-paru, diare, demam, kulit kuning dan pengapuran dalam tengkorak.
Gejala tersebut umumnya tampak pada bayi berusia 1 tahun atau lebih, akan diteruskan dengan kejang-kejang, serta keterlambatan mental dan fisik pada usia selanjutnya. Infeksi pada ibu hamil seakan tanpa menimbulkan gejala yang tampak pada ibu sendiri namun mempunyai dampak yang serius pada janin, dapat keguguran, atau lahir dengan cacat fisik maupun mental.

Rubella
Infeksi virus Rubella merupakan penyakit ringan pada anak dan dewasa, tetapi apabila terjadi pada ibu yang sedang mengandung virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin.
Gejala klinis setelah bayi lahir adalah mata katarak, kelainan jantung, atau tuli. Gejala lain adalah berat badan rendah, trombositopeni, kelainan tulang, kelainan kelenjar endrokin, kekurangan hormon pertumbuhan, diabetes atau radang paru-paru.
Virus Rubella ditularkan melalui urin, kontak pernafasan, dan memiliki masa inkubasi 2-3 minggu. Penderita dapat menularkan virus selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya rash (bercak merah) pada kulit. Rash Rubella berwarna merah jambu, menghilang dalam 2-3 hari, dan tidak selalu muncul untuk semua kasus infeksi.

Cyto Megalo Virus (CMV)
Virus CMV termasuk keluarga virus Herpes. Sekitar 50% – 80% orang dewasa memiliki antibodi anti CMV. Infeksi primer virus ini terjadi pada usia bayi, anak-anak, dan remaja yang sedang dalam kegiatan seksual aktif. Penderita infeksi primer tidak memperlihatkan gejala yang khusus, tetapi virus tetap hidup dalam tubuh penderita selama bertahun-tahun.

Virus CMV akan aktif apabila inang mengalami penurunan kondisi fisik dan kadang-kadang memunculkan keluhan seperti vertigo, migren, radang sendi, radang tenggorokan, radang lambung, lemah lesu dan beberapa keluhan pada saraf mata dan saraf otak.
Hanya sekitar 5 hingga 10 bayi yang terinfeksi CMV menunjukan kelainan sewaktu lahir. Gejala klinis yang umum dijumpai adalah berat badan rendah, hepatomegali, splenomegali, kulit kuning, radang paru-paru, dan kerusakan sel pada jaringan saraf pusat. Cacat pada jaringan saraf akan berlanjut menjadi kemunduran mental, tuli, rabun dan mikrosefali.

Herpess Simplex
HSV dibedakan menjadi HSV1 dan HSV2, penyebab 84% kasus penyakit kelamin Herpes adalah HSV2.
Perbedaan HSV1 dan HSV2:
Bagian yang disukai HSV1 adalah kulit dan selaput lendir mukosa di mata atau mulut, hidung dan telinga. Sedangkan HSV2 di kulit dan selaput lendir pada alat kelamin dan parianal.
Bentuk pada kulit HSV1 adalah bercak verikel-verikel kecil tersebar, sedangkan HSV2 membentuk bercak verikel besar, tebal dan terpusat.

Wanita hamil yang terinfeksi HSV2 harus ditangani secara serius karena dapat menembus plasenta ndan menimbulkan kerusakan neonatel sampai kematian janin. Selama belum dilakukan pengobatan yang efektif, perkembangan penyakit herpes sulit diramalkan. Jika infeksi ini segera diobati maka kemungkinan resiko dapat dihindarkan, sedangkan infeksi rekurens hanya dapat dibatasi frekwensi kambuhnya.
Diagnosa Penyakit TORCH
Proses diagnosa medis merupakan langkah pertama untuk menangani suatu penyakit. Tetapi diagnosa berdasarkan pengamatan gejala klinis sering sukar dilaksanakan, maka dilakukan diagnosa laboratorik dengan memeriksa serum darah, untuk mengukur titer-titer antibodi IgM atau IgG-nya.

Penderita TORCH kadang tidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik, bahkan bisa jadi sama sekali tidak merasakan sakit. Secara umum keluhan yang dirasakan adalah mudah pingsan, pusing, vertigo, migran, penglihatan kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan, radang sendi, nyeri lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit tidur, epilepsi, dan keluhan lainnya.
Untuk kasus kehamilan: sulit hamil, keguguran, organ tubuh bayi tidak lengkap, cacat fisik maupun mental, autis, keterlambatan tumbuh kembang anak, dan ketidaksempurnaan lainnya.
Namun begitu, gejala diatas tentu belum membuktikan adanya penyakit TORCH sebelum dibuktikan dengan uji laboratorik.
Sewaktu istri saya mengalami penyakit sakit kepala yang luar biasa setiap hari, sudah mendatangi beberapa dokter untuk mengetahui penyakit apa sebenarnya yang diderita. Setelah akhirnya seorang dokter menyarankan untuk tes darah di laboratorium barulah ketahuan penyakitnya yaitu CMV.

Pengobatan TORCH
Karena pengobatan TORCH secara medis sangat mahal untuk ukuran kami, akhirnya pengobatan alternatif yang dipilih. Di Jogjakarta menurut informasi penderita TORCH banyak yang berobat dengan cara Terapi Sengat Lebah di daerah Godean, mengkonsumsi Kapsul Herbal TORCH produksi Kusumo Wanadri racikan Romo Dr. Paulus di jalan Cokroaminoto, dan Terapi Ramuan Herbal di Yayasan Aquatreat Teraphy Indonesia hasil penelitian Ir. H.A. Juanda di Jalan Sidikan.
Istri saya saat ini sedang menjalani terapi pak Juanda, dimana pengobatan alternatif pak Juanda menghususkan diri menangani Penyakit TORCH saja. Syukur alhamdulillah istri saya mengalami banyak kemajuan yang menggembirakan setelah dilakukan uji lab kembali kandungan virus CMV-nya banyak berkurang.
Kebetulan aku masih punya catatan tentang ahli pengobatan TORCH

Alamatnya sbb:

Bpk. Juanda

Jl. Kemang Raya No 11
Jakarta
Telp 717 92329

Perumahan Indra Pata
Jl. Sutiragen 9 No 6
Warung Jambu, Bogor
Telp 0251 341 094
Hp : 0818 978 486

Note: tapi aku sendiri belum pernah berobat ke orang tsb hanya tahu dari
temen.

Regards
Bundanya Al & Bian

Mbak Reiko,

Semoga perkiraan dokter itu salah ya mbak..... semoga hasil pemeriksaan
darah (hari Sabtu nanti?) negatif juga.
Tapi kalo toh hasilnya ternyata positif, pengalaman yang dibagikan pak
Taufan (dan masukan teman-teman mailist ini) diharapkan bisa membantu.

Saya ada temen yang pernah berobat ke pengobatan alternatif di Bogor....
yang memang khusus mengobati Tokso. Ternyata catatannya tertinggal di rumah
..............ntar kalo sudah dapat akan saya informasikan.

Salam,

Dear ibu dan bapak,
Sorry kalo hal ini sering dibahas.
Teman saya dikantor sedang hamil 8 bulan, dan baru ketahuan dari hasil USG
bahwa kepala janin mempunyai ukuran yg besar diluar normal. Dokter
memperkirakan bahwa si janin terinfeksi virus tokso.
Hasil pemeriksaan darah baru akan jadi hari sabtu besok tgl 18 jan.
(Dia juga menyesal kenapa baru sekarang dia tahu bahwa sebelum kehamilan
seharusnya dia melakukan serangkaian test darah).
Segera teman saya mencari referensi ttg tokso di seluruh website internet,
dan hasil 'investigasinya' membuat dia bertambah cemas dan stress.
Bisa tolong share pengalaman dari ibu\bapak yg barangkali pernah mempunyai
pengalaman ttg ini.
Barangkali ada pengobatan alternatif atau sesuatu yg barangkali bisa
membantu si janin utk kelak hidup sehat dan normal.
Japri juga boleh.

Terima kasih banyak.
Reiko


pengobatan TORCH    

Assalamualaikum Wr.Wb. Dokter, saya seorang ibu usia 37 thn. Alhamdulillah saya telah diamanahi Allah seorang anak laki-laki saat ini usia 15 bulan dalam keadaan sehat (berat lahir 3,7 kg, tinggi 52cm). Bulan januari saya hamil (memang telah kami rencanakan sebelumnya menggunakan KB IUD)tapi saat kandungan saya berusia 2.5 bulan/10 minggu saya keguguran. setelah dikuret dan periksa TORCH di lab. hasilnya sbb. : IgG Toxoplasma positif : 16 & IgG CMV positif 34. sedangkan yg lainnya negatif. Pengobatan Islami seperti apa yang bisa saya lakukan untuk penyakit ini & perilaku apa yang harus saya perbaiki agar saya segera terbebas dari virus tersebut & bisa kembali hamil? Terimakasih atas kesempatannya dan mohon solusinya. Wassalamualikum wr.wb.
Jawaban :
Wa’alaikum Salam,Wr.Wb.
Ibu Tri yang dicintai Alloh SWT dan saya hormati, Insya’alloh anda dan keluarga selalu dalam lindungan, keberkahan dan rahmat Alloh SWT. Sebelumnya saya akan membicarakan sedikit tentang TORCH.
TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.

 Dan kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman. Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)

TOXOPLASMA

Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi.
Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesipik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi

Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.

Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).

Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis.

Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.

Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertama, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.

RUBELLA

Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.

Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka resikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981).

Tanda tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM.

Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.

Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan resiko infeksi rubella bawaan.

CYTOMEGALOVIRUS (CMV)

Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil.

Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, pengkapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.

Pemeriksaan laboratorium sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut atau infeski berulang, dimana infeksi akut mempunyai risiko yang lebih tinggi. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.

HERPES SIMPLEKS TIPE II

Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam diganglion sistem syaraf otonom.

Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (Pada lebih dari 50 kasus)

Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II dan mencaegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila infeksi terjadi pada saat kehamilan.

Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapt membahayakan janin yang dikandungnya. Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada sering sulit dibedakan dari penyakit lain karena gejalanya tidak spesifik. Walaupun ada yang memberi gejala ini tidak muncul sehingga menyulitkan dokter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu mengetahui infeksi TORCH agar dokter dapat memberikan penanganan atau terapi yang tepat.
      
Gejala gejala yang dialami oleh seseorang yang mengidap Toksoplasma?
 80 - 90 % orang normal tidak menunjukkan gejala. hanya 10-20 persen menunjukkan gejala. Pada orang dewasa toksoplasma biasanya menimbulkan gejala berupa :
1. Rasa lelah.
2. Flu.
3. Nyeri kepala.
4. Sakit tenggorokan.
5. Demam.
6. pembesaran kelenjar getah bening termasuk hati serta limpa.
7. gangguan pada kulit.

Pencegahan :
1. Lakukan pemeriksaan terhadap binatang peliharaan anda di rumah, seperti kucing, burung, ikan, kelinci dan anjing untuk mengetahui apakah mereka memiliki infeksi aktif atau tidak. Jika binatang peliharaan anda ternyata memiliki infeksi aktif, titipkan mereka ke tempat pemeliharaan atau pada teman sekurang kurangnya selama 6 minggu (yaitu dimana masa infeksi dapat ditularkan). Jika mereka bebas dari infeksi, biarkan mereka seperti biasanya dengan tidak membiarkan mereka memakan makan daging mentah, pergi keluar rumah, memburu tikus atau burung, atau bermain dengan binatang lain.

2. Mintalah seseorang untuk membersihkan kandang dan kotorannya. Bila anda harus melakukannya sendiri, gunakan sarung tangan dan cuci tangan anda setelah selesai. Kandang harus dibersihkan setiap hari karena sel telur yang memindahkan penyakit akan sangat menular dengan berjalannya waktu.

3. Gunakan sarung tangan jika anda berkebun. Jangan berkebun di tanah yang terkena kotoran kucing, juga jangan biarkan anak bermain di pasir yang terkena kotoran kucing.

4. Cuci buah dan sayur terutama yang ditanam sendiri dengan sabun pencuci piring, bilas bersih bersih.

5. Jangan makan daging mentah atau daging yg kurang matang atau susu yang tidak di pasteurisasi. Bila anda ke restoran pesanlah daging yang matang penuh.

6. Termometer daging yang anda masak atau rebus. Minimal harus menunjukan 70ยบ C. (Kista ini di lingkungan dapat hidup sampai beberapa bulan. dan dia tahan terhadap desinfektan, freezing, and drying. tapi dia akan mati pada suhu 70 derajat C dalam 10 menit).

7. Jika anda sedang hamil lakukan pemeriksaan rutin untuk menghindari dan mengatisipasi jika terkena toksoplasma.

Toksoplasma dapat diobati. Dengan pemeriksaan dan pengobatan secara dini, penularan pada bayi akan bisa ditekan seminimal mungkin. Selain itu, pengobatan dini yang tepat saat awal kehamilan akan menurunkan secara signifikan kemungkinan janin terinfeksi. Dan pengobatan yang dapat anda lakukan di "Klinik Seahat" adalah dengan menggunakan beberapa terapi yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dan daya tahan tubuh. Seperti banyaklah anda mengkonsumsi Habbatussauda, madu, kurma dan lainnya. Untuk lebih spesifik dalam pengobatan anda dapat mengkonsumsi beberapa obat seperti Moridae Herbs 3x2 kapsul, Immunocaps 3x3 kapsul, Habbatussauda 3x2 kapsul, aloeina 3x2 kapsul dan Gen-C 3x1 sendok makan. Selamat mencoba, semoga kehamilan anda tidak mengalami gangguan yang berarti. Terimakasih !
Wassalamu’alaikum,Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar