Senin, 25 Juli 2011

Tentara AS Sebarkan Injil Militer Menyangkal



– Siaran televisi Aljazeera berbahasa Inggris melaporkan bahwa tentara Amerika Serikat beragama Kristen evenglis yang bertugas di Afghanistan, telah melakukan misi keagamaan dengan membagikan injil kepada warga lokal.
Diberitakan FOX News, Selasa (5/5/2009), pemberitaan itu dibantah militer AS dengan menganggap Al Jazeera salah dalam menggambarkan. Menurut militer AS, Injil-injil itu tidak dibagikan ke waarga lokal.
Tayangan video yang diambil tahun lalu itu, menunjukkan sekelompok kecil tentara AS yang berbasis di Pangkalan Udara Bagram, terlihat mendiskusikan apa yang dilakukan dengan tumpukan Injil yang dicetak dalam bahasa Pasthu dan Dari itu. Seorang tentara mengatakan “Tapi, Anda bisa memberinya sebagai hadiah.”
Injil-injil itu dikirim kepada Sersan James Watt dari gereja kota kelahirannya. Saat itu Watt bertugas di Bagram.
Juru bicara militer AS di Afghanistan Kolonel Greg Julian mengatakan, tidak ada bukti juga Kitab itu dibagikan kepada masyarakat.
Julian mengekspresikan rasa penyesalannya dengan beredarnya isu itu. Menurutnya, isu itu dapat menyebabkan, keresahan di masyarakat yang berdampak pada meningkatnya kekerasan.
sementara pimpinan Kepala Staf Militer AS di Pentagon, Mike Mullen, mengatakan dirinya tidak mendengar laporan itu saat konferensi pers di Pentagon, Senin kemarin waktu setempat. “Ini hanya dari perspektif militer AS, bukan posisi kami untuk bahkan menekan satu agama tertentu,” katanya.
Al Jazeera mengkalim, berdasarkan video yang dibuat seorang sutradara film dokumenter independen, sekelompok tentara AS beragama Kristen evangelis, jelas-jelas melakukan misi penyebaran agama. “Mereka melakukan misi lain. Terlihat, tidak hanya melakukan aksi militer,” demikian tersebut di bagian awal tayangan itu.
Kolonel Julian mengomentari, video itu sudah diedit dan hanya menggambarkan sebagian cerita saja. Sehingga bagian saat pendeta memerintahkan agar Injil itu tidak dibagikan, tidak ditayangkan.
Dalam surat klarifikasinya kepada Al Jazeera Pendeta Militer AS Kolonel Gary Hensey menuliskan, kata-kata “mencari orang untuk Yesus” itu sudah keluar dari konteks. Menurutnya, pendeta tidak menujukan kalimat itu kepada warga Afghanistan, namun ditujukan kepada tentara AS beragama Kristen serta menjelaskan bahwa mereka perlu mengajak orang Amerika lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar